Oleh: Baharuddin
Kita mungkin tidak “boleh” terlalu tergantung dengan buku sebagai simbol kecerdasan akhir-akhir ini, yang kita butuhkan selain buku adalah kemampuan untuk mengoperasikan Google dan Yotutube dengan baik.
Ditengah pesatnya Teknologi dan berkembangnya pemakaian Smartphone membuat kita bisa dengan mudah mendapatkan informasi apapun yang kita inginkan dan disnillah Google dan Youtube bekerja.
Dulu kita akrab sekali dengan istilah “buku adalah jendela dunia”. Membaca buku adalah syarat menjadi seorang intelektual, begitulah wejangan lama yang rutin sekali terdengar di telinga dari orang-orang hebat terdahulu dan tentu saja orang-orang hebat itu adalah mereka yang sudah merasakan buah manis pengetahuan yang didapatkan dari Buku.
Ada ribuan kata mutiara yang orang-orang hebat ucapkan dan tulis untuk menunjukkan betapa Buku amatlah penting untuk kehidupan, carilah di Google dan kita akan menemukan banyak sekali kata mutiara itu.
Tapi sekarang kita perlu menambah jendela baru dalam peribahasa “Buku adalah jendela dunia”, karena Google, Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, dan masih banyak lagi yang saya kira juga termasuk jendela untuk kita melihat dunia, namun saya lebih menyukai Google dan Youtube sebagai jendela baru untuk melihat dunia itu.
Ada banyak sekali pengalaman yang orang bagikan, pemahaman juga pengetahuan yang bisa kita dapatkan di Google dan Youtube yang membuat kita dapat menambah pengetahuan dalam bidang tertentu dan nantinya membuat kita bisa memiliki kemampuan dan keahlian lebih, yang kita butuhkan hanya memanfaatkan kolom pencarian dengan benar.
Sebutkan apa yang ingin kalian ketahui di kolom pencarian maka Google dengan senang hati dan dengan sangat cepat menunjukkan pada anda apa yang anda inginkan. Ada ribuan Artikel, Jurnal, Video dan Meme yang dapat memuaskan hasrat anda terhadap sesuatu.
Cara memasak Singkong, cara membunuh Ular, cara merawat Kucing, Cara cepat belajar Bahasa Inggris, Cara cepat kaya, hingga cara selamat dari Fitnah Dajjal di Hari Akhir Google punya Jawabannya. Menyenangkan sekali.
Hal ini sesuai dengan misi awal diciptakannya Google oleh Larry Page dan sergey Brin sebagai “Gudang informasi tak terbatas di internet” sebagaimana dilansir Kompas.com atau “Mengumpulkan informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat oleh semua orang” sebagaimana tertulis di Wikipedia.
Begitu juga dengan Youtube, semua orang mulai menggunakan Youtube akhir-akhir ini dan penggunaannya semakin berkembang ditengah pesatnya kemajuan teknologi ditambah pandemi seperti saat ini memungkinkan kita memiliki banyak waktu luang untuk mengaksesnya.
Sebutkan apa yang ingin kalian tonton di Youtube, hampir semua hal ada videonya.
Cara mengaktifkan Motor tanpa kunci, cara melamar wanita pujaan, tutorial masak mie, tutorial masak air, hingga diskusi-diskusi, seminar-seminar dan podcast-podcast bermutu yang menyenangkan sekali untuk ditonton, dan bukan hanya menyenangkan, namun juga menambah pengetahuan.
Dulu, saat awal kuliah saya dan seorang temen berdebat tentang kenapa kita harus kuliah. Saya ngotot menjawab bahwa alasan saya kuliah bukanlah ilmu, tapi untuk dapat ijazah dan kenal dengan orang banyak, kalau hanya ilmu saya bisa mencarinya di Google atau Youtube atau membaca buku sendiri atau ikut saja komunitas-komunitas literasi, komunitas penelitian.
Teman saya juga ngotot kalau belajar di Google atau Buku tidaklah efektif, kita perlu Guru. Ia berkata bahwa setiap pengetahuan harus bersanad, tujuannya bukan agar kita tidak memiliki pengetahuan yang salah, tapi agar kita belajar menghargai bahwa beda orang beda pemikiran dan belajar dengan guru dan orang-orang itu membuat kita terbuka akan banyaknya perspektif lain di luar perspektif yang kita miliki.
Dunia terus berkembang dan teknologi terus memperbarui dan memperbaiki dirinya setiap hari. Dulu mungkin kita sinis dengan orang-orang yang belajar melalui Mbah Google atau Ustadz Youtube, tapi sekarang kita sepertinya perlu meralat sinisme itu kalau perlu menghilangkannya.
Google bahkan memiliki platform sendiri bernama Google Schollar tempat jurnal-jurnal penelitian bisa kita dapatkan, Google Book tempat kita membeli Buku-Buku digital dan ratusan situs literasi yang bisa kita manfaatkan. Maka nikmat Google mana lagi yang kau dustakan?.
Begitu juga dengan Youtube, ada ribuan video seminar, pengajian, diskusi, hingga Tutorial yang bisa kita dapatkan untuk menambah pengetahuan kita.
Mengetahui Fakta ini, sepertinya saya unggul 1-0 dari teman saya di atas.
Satu hal yang paling penting bahwa jendela dunia ada banyak sekali. Bukan hanya buku. Ada Google ada Youtube ada Twitter ada Instagram dan masih banyak lagi tinggal bagaimana kita memanfaatkan mesin pencari yang ada untuk memuaskan hasrat keingintahuan kita terhadap semua hal itu.
Mungkin di sekolah atau universitas kita perlu membuatkan Kurikulum Baru atau Jurusan Baru, atau Mata Pelajaran Baru atau Mata Kuliah Baru tentang bagaimana mengoperasikan mesin pencari Google dan Youtube dengan benar. Saya pikir ide ini menarik dan mencerahkan.
Saya teringat dengan Irendra Radjawali pendiri Swandiri Institute yang pernah diundang oleh Bill Gates karena keahliannya berkaitan dengan teknologi Drone untuk menjadi pembicara, saat ditanya dari mana dia mendapatkan semua pengetahuan tentang Drone itu dalam program Youtube Helmy Yahya Bicara.
Dia menjawab, “Saya belajar dari sekolah Terbaik di Dunia, Youtube sama Google”.
*Penulis adalah Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya