Bangkalan, Korek.id – Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur yang direncakan mulai dilaksanakan pada 14 Januari 2021, ditunda atau diundur bulan Februari mendatang.
Hal itu disebabkan, vaksinnya belum terdistribusi secara merata untuk semua wilayah kabupaten/ kota di Jawa Timur.
menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan Sudiyo, ditundanya vaksinasi di Kota Dzikir dan Sholawat, dikarenakan vaksin masih belum tersedia.
“Harusnya Forkopimda itu di lakukan vaksinasi hari ini, berhubung vaksinnya belum ada ya ditunda, sampai ada pemberitahuan lebih lanjut,” tutur Sudiyo, Kepala Dinkes Kabupaten Bangkalan, Rabu (13/1) kemarin.
Yoyok sapaannya menjelaskan, penundaan vaksinasi belum dipastikan dilaksanakan pada tanggal berapa dibulan Februari tersebut. Namun ia memperkirakan bakal dilaksanakan pada awal atau pertengahan bulan.
“Kami masih menunggu info dari pusat, kemungkinannya antara awal atau pertengahan bulan Februari,” ujar dia.
Yoyok mengungkapkan, diwilayah provinsi Jawa Timur yang mendapat jatah vaksin hanya tiga daerah, yakni Kota Surabaya, Sidoardjo dan Gresik.
“Hanya tiga daerah di Jatim yang mendapatkan vaksin, sedangkan Kabupaten/Kota lainnya masih nunggu info lebih lanjut,” paparnya.
Mantan kepala Puskesmas Blega itu mengingatkan agar masyarakat tidak perlu khwatir dengan pemberitaan vaksinasi Covid-19 di berbagai media akhir-akhir ini.
Sebab kata dia, pemberitaan yang beredar tentang vaksin yang dianggap membahayakan itu adalah berita hoax.
“Jadi jika ada pemberitaan di koran, di media dan di youtube dan lainnya, itu adalah kegiatan di beberapa tahun yang lalu yang dinaikkan lagi,” ucap Yoyok.
Menurut dia, vaksinasi Covid-19 ini tidak jauh berbeda dengan vaksin influenza, vaksin meningitis yang sudah bertahun-tahun dilakukan.
“Dan itu tidak masalah bahwa itu sangat efektif, jadi masyarakat tidak usah bingung dengan berita-berita hoax itu, filter yaa,” ungkapnya.
“Vaksin ini adalah cara untuk memutus penyebaran covid-19 di dunia, bahkan di negara kita ini,” pungkasnya.
Penulis: Imam
Editor: Aida