Surabaya, Korek.id – Alhamdulillah Jawa Timur konsisten menjadi langganan juara umum dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional. Tahun ini, untuk ke-10 kalinya dari 11 kali penyelenggaraan KSM, kontingen Jatim kembali pulang dengan dinobatkan sebagai peraih juara umum.
Total, Jatim berhasil membawa pulang 5 emas dan 4 perak dalam ajang KSM dan Madrasah Young Researchers Supercamp (Myres) yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, DKI Jakarta pada tanggal 10 – 14 Oktober 2022 dan diumumkan pada tanggal 21 Oktober menjelang Hari Santri Nasional.
Sementara, untuk posisi kedua diraih Provinsi Jawa Tengah dengan perolehan medali 4 emas, 6 perak, dan 1 perunggu. Kemudian di posisi ketiga Provinsi Jawa Barat dengan perolehan medali 4 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.
Secara rinci, untuk Provinsi Jawa Timur medali emas diperoleh SDI Al-Munawwarah Pamekasan, SMP Luqman Al-Hakim Surabaya, MAN 2 Kota Kediri, SMAS Ar-Rohmah Putri Boarding School DAU, serta MAN Insan Cendekiawan Pasuruan.
Kemudian untuk medali perak diraih oleh SD Islam Sabilillah Malang, MTsN 3 Pamekasan, MTsN 3 Tulungagung, dan SMAN 1 Glagah Lamongan.
Atas pencapaian tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam. Sebab Jatim secara konsisten mempertahankan prestasinya sebagai juara umum pada tahun ini.
“Alhamdulillah, Jatim kembali menjadi juara umum dalam KSM ini. Sejak tahun 2002, sudah 11 kompetisi digelar, dan Jatim berhasil membawa pulang gelar Juara Umum sebanyak 10 kali,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senen (24/10/22).
Sebagai informasi, bidang studi yang dikompetisikan pada KSM meliputi Matematika Terintegrasi dan IPA Terintegrasi jenjang MI/SD; Matematika Terintegrasi, IPA Terpadu Terintegrasi dan IPS Terpadu Terintegrasi jenjang MTs/SMP; serta Matematika Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, Geografi Terintegrasi jenjang MA/SMA.
Lebih jauh, Khofifah memberikan apresiasinya kepada para siswa berprestasi Jatim, serta juga pada kepala sekolah, guru dan para wali murid. Menurutnya, capaian membanggakan ini merupakan kerja keras semua pihak mulai dari unsur pemerintahan hingga wali murid.
“Ini adalah hasil sinergi efektif antara semua pihak. Mulai dari Kanwil dan Kakan Kemenag, Dinas Pendidikan yang menyiapkan program pembinaan, khususnya Kanwil Kementrian Agama (Kemenag) Jawa Timur. Sekaligus juga kepala sekolah yang melaksanakan program baik dari sisi siswa dan guru-gurunya, sampai wali murid yang tidak kenal lelah mendukung putra-putrinya,” ucapnya.
“Dan yang paling kuat berjuang tentu adalah para siswa yang telah mendedikasikan waktu, pikiran, tenaga, bahkan materi untuk dapat menyiapkan diri. Maka, saya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya karena telah mengharumkan nama Jawa Timur di kancah pendidikan dan keilmuan nasional,” imbuh Khofifah.
Ke depan, mantan Menteri Sosial RI itu menyebutkan, Jatim akan berusaha mempertahankan prestasi yang diraihnya. Hal itu akan dilakukan dengan terus menggalakkan program untuk progres pendidikan dan menggandeng semua pihak untuk implementasinya.
“Mempertahankan gelar tentu jauh lebih susah. Namun kami yakin hal itu bisa kita capai dengan terus mengembangkan sistem pendidikan dan pembinaan siswa. Mudah-mudahan, nantinya kita bisa kembali membawa pupang gelar juara umum ke-11, ke-12, dan seterusnya,” harapnya.
KSM sendiri pertama kali diadakan di Bandung Jawa Barat dengan peserta yang terdiri dari siswa-siswi SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK seluruh Indonesia.
Selain KSM, Jatim juga berhasil membawa pulang penghargaan pada lomba karya tulis ilmiah siswa madrasah berbasis riset atau Myres, yang meliputi jenjang MTs Matematika Terintegrasi dan IPA Terintegrasi di mana Jatim meraih juara pertama, kedua, dan ketiga.
Adapula bidang Ilmu Keagamaan Islam pada jenjang MTs dengan satu juara harapan III. Sedangkan pada bidang Matematika, Sains dan Pengembangan Teknologi pada jenjang MA Jatim meraih juara I dan III.
Penghargaan serupa diraih pada bidang Ilmu Sosial dan Humaniora di jenjang MA. Sementara, untuk bidang Ilmu Keagamaan Islam pada tingkat MA Jatim memperoleh juara harapan I.