Surabaya, Korek.id – Beberapa waktu lalu kasus Covid-19 di Jatim sempat mengalami meningkatan dengan jumlah kasus positif di atas 300 kasus perhari.
Makhyan Jibril, Dokter anggota Satgas COVID-19 Jatim menjelaskan jika peningkatan kasus Covid-19 di Jatim bukan karena adanya aksi pada beberapa waktu yang lalu.
“Sejauh pemantauan memang kasus di Jatim sekarang relatif datar ya, tapi ada beberapa kali ledakan-ledakan kecil seperti kemarin Rabu (21/10) tiba-tiba naik jadi 327 kasus dalam sehari. Kita coba telusuri dan tracing, rata-rata memang klaster-klaster dari aktivitas indoor bukan dari klaster demonstrasi,” ujarnya Jumat (23/10/2020).
Ia menjelaskan, meningkatnya kasus positif Covid-19 di Jatim, di sinyalir berasal dari salah satu pabrik di Sumenep di mana karyawan yang positif COVID-19 mencapai 161 orang.
“Setelah ditelusuri ternyata kluster pabrik seperti di Sumenep. Ada 161 kasus positif di sana. Sejauh ini sudah ditangani ada 88 yang sudah sembuh dan 73 masih perawatan isolasi,” paparnya
Dilansir dari detiknews Terkait demonstrasi, sejauh ini sudah ada 650 demonstran yang menjalani tes cepat COVID-19 atau rapid test. Hasilnya hanya satu orang yang positif COVID-19.
“Dari 650 yang di tes, 24 reaktif, 1 positif Corona. Artinya tidak terlalu banyak kasus yang ditemukan saat demo kemarin. Tetapi tetap, semua kegiatan yang berpotensi memunculkan kerumunan sangat rawan menjadi tempat penyebaran COVID-19 ini,” imbuhnya.
Jibril juga menambahkan, Satgas COVID-19 Jatim terus mengimbau daerah-daerah agar mewaspadai tempat-tempat yang bisa menimbulkan klaster baru.
“Alhamdulillah Jatim sudah bebas zona merah, dan 50 persen Jatim sudah zona kuning. Perlu diingat bahwa di Jatim ada beberapa kabupaten yang awalnya zona kuning kembali menjadi merah lagi karena ada ketidakdisiplinan. Sehingga terjadi klaster-klaster besar,” pungkasnya.
Penulis: Redaksi
Sumber: Detiknews
