Surabaya, Korek.id – Menjelang pergantian tahun 2021 yang tinggal hitungan hari, Polda Jawa Timur (Jatim) memperketat penjagaan untuk mencegah perayaan yang menyebabkan kerumunan.
Tak tanggung-tanggung Polda Jatim melarang secara tegas adanya perayaan pergantian tahun, sebab masih disituasi pandemi COVID-19.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Dr. Nico Afinta menerangkan, pelarangan tersebut sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
“Kita tidak ijinkan aktifitas perayaan tahun baru sesuai arahan Pemerintah Pusat, Daerah dan juga maklumat Kapolri. Kita akan membubarkan kerumanan jika ditemukan akan diamankan dan akan di tes rapid, Swab jika positif akan di bawa dan dikarantina,” tegas Nico usai menggelar Analisa Dan Evaluasi (Anev) akhir tahun bersama awak media, Selasa (29/12) di ruang Rupatama.
Nico menjelaskan, saat ini sudah ada 62 anggota Polri yang meninggal karena covid. Sebab itu, Polda Jatim akan menindak tegas bagi yang melanggar. Selain itu, pihaknya juga sudah mempersiapkan beberapa langkah untuk meminimalisir angka penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
“Khusus untuk penanganan Covid-19, itu menjadi prioritas utama yang menjadi perhatian kami, dimana kami juga menjadi bagian dari satgas Covid provinsi, berbagai kegiatan telah dilakukan baik preventif maupun penegakan hukum sudah berjalan, dalam kegiatan ini Kampung Tangguh menjadi bagian penting sebagai strategi penanganan Covid,” jelasnya Irjen Nico.
Nantinya yang di kedepankan untuk menertibkan kerumunan adalah Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, Polsek, Dandim dan Kapolres serta Kepala Desa bersama sama dengan kepala daerah untuk melaksanakan program ini.
Selan itu, Kapolda juga mengatakan bahwa Forkopimda peduli Ulama, bahwa diketahui bersama, sebanyak, 254 ulama yang meninggal dunia. Jawa Timur adalah provinsi yang mempunyai religius sangat kuat.
“Disini ada masjid dan banyak pondok pesantren, yang bisa menjadi bagian di dalam penanganan covid. Sehingga harapan kami, Ulama dan pesantren menjadi bagian pokok dalam menangani covid,” tambahnya.
Polda Jatim juga akan mempersiapkan tempat karantina, karena masih banyak orang yang terkena covid dan positif, namun melakukan isolasi mandiri.
Mereka yang positif akan di pindah ke tempat karantina yang sudah disiapkan oleh pemerintah maupun tempat yang sudah ada di kampung tangguh yang tersebar sebanyak 2500 kampung tangguh.
Penulis: Redaksi
Editor: Aida
Sumber: kabarjawatimur.com