Bangkalan, Korek.id – Warga Kampung Paajeman Timur Pasar, Kelurahan Demangan, Kota Bangkalan, Jawa Timur, lakukan aksi protes dengan menanam pohon pepaya di akses Jalan Jendral Ahmad Yani Kota Bangkalan, karena akses jalan berlubang.
Pemasangan pohon dan poster itu, menurut Arawi salah satu warga, dikarenakan jalan protokol kota Bangkalan itu sudah banyak memakan korban.
“Selama jalan berlubang itu, sedikitnya sudah sekitar 20 orang yang jatuh,” ujar Arawi kepada Korek.id saat ditemui, usai menanam pohon pepaya, Rabu (20/1).
Menurut Arawi, pemasangan pohon tersebut sebagai bentuk protesnya, agar akses jalan Porotokol Kota Bangkalan itu segera diperbaiki oleh pemerintah setempat.
Sebab, tadi malam itu sekitar pukul 20.00 Wib, korbannya kata dia adalah perempuan. “Perempuan itu kenak lubang, setelah itu oleng dan jatuh,” terang dia.
Untuk itu Arawi pagi tadi sekitar pukul 08.00 Wib dia bersama istrinya memasang pohon pepaya dengan tujuan agar memperkecil angka kecelakaan serta segera diperbaiki oleh pemerintah setempat.
“Ini bentuk kemanusiaan dari kami, untuk meminimalisir angka kecelakaan dan segera diperbaiki,” tutur dia.
Selain itu, pihaknya mengaku, banyak keluhan dari warga sekitar sehingga dirinya bersama istrinya dibantu oleh warga yang lain dengan memasang pohon pepaya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Bangkalan Ishak Sudibyo mengtakan, saat ini jalan itu sudah ia perbaiki dengan tambal sulam.
“Sudah dikerjakan itu sama petugas, dilakukan tambal sulam,” terang Kepala Dinas PUPR yang akrab disapa Yoyok itu saat dikonfirmasi.
Saat ini Yoyok mengaku, perbaikan hanya bisa dilakukan dengan tambal sulam. Sebab kata dia anggaran untuk memperbaiki secara keseluruhan masih belum ada.
“Sementara ini anggaran jalan yang di Kota itu masih belum ada mas, jadi kami hanya bisa melakukan perbaikan dengan tambal sulam dulu,” kata dia.
Yoyok menyebutkan, tambal sulam akan ia lakukan di sejumlah akses jalan kota yang berlubang, mulai dari jalan yang ditanami pohon pepaya hingga di depan Masjid Agung.
Sedangkan untuk akses jalan berlubang yang disekitar Kelurahan Mlajah hingga Kelurahan Bancaran kata dia akan dilakukan perbaikan secara bertahap.
“Selama anggaran pemeliharaan masih ada akan kami perbaiki, sedangkan untuk peningkatan itu bergantung ruas yang ada di APBD, apakah itu masuk dianggaran atau tidak itu kita masih belum tahu,” terang dia.
Selanjutnya pihaknya mengaku, untuk pemeliharaan rutin ia menyebutkan yaitu dengan tambal sulam. Namun anggarannya menurun hingga 50 persen.
“Anggaran tambal sulam itu hanya Rp.450 juta, dan itu untuk pemeliharaan ruas jalan kabupaten seluruhnya, dengan panjang sekitar 700 kilo meter, jadi itu sangat kurang,” ungkapnya.
Berbeda dengan anggaran pemeliharaan pada tahun sebelumnya, yakni sekitar Rp.800 juta. “Tapi ya itu sangat kurang, namanya anggaran pemeliharaan,” tutupnya.
Penulis: Imam
Editor: Aida