Ulang Tahun ke-63 RSUD Syamrabu, PR-nya Peningkatan Pelayanan

Tampak depan RSUD Syamrabu Bangkalan

Bangkalan, Korek.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu Bangkalan kini genap berusia 63 tahun. Usia yang dapat dibilang tidak muda lagi, rumah sakit plat merah itu masih memiliki segudang pekerjaan rumah membenahi pelayanan.

Hal itu diungkapkan Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bangkalan H Subaidi. Pada tahun 2020 saja, kata Baidi sapaan akrabnya, banyak kasus pelayanan yang terungkap. Ada dua kasus besar yang sempat ramai diperbincangkan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Diantaranya, kasus Muani warga Desa Batobella Kecamatan Geger. Ia datang kerumah sakit dengan keadaan sehat, namun setelah dioperasi dirumah sakit milik Pemkab Bangkalan itu malah pulang dengan keadaan lumpuh, bahkan divonis lumpuh total.

Kemudian, kasus bayi meninggal dunia di RSUD Syamrabu dibawa pulang dengan sepeda motor tengah malam karena tidak mampu bayar ambulan mahal.

“Serta banyak kasus pelayanan yang masih menjadi pekerjaan rumah pihak RSUD Syamrabu Bangkalan,” terangnya

Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr. Nunuk Kristiani mengaku memang masih banyak tugas yang harus diselesaikan, terutama berkaitan dengan pelayanan pasien.

“Banyak yang perlu dibenahi, terutama pelayanan,” kata Nunuk saat dikonfirmasi.

Di usia rumah sakit yang sudah 63 tahun, pihaknya berkomitmen akan membenahi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Itu komitmen kami, agar rumah sakit ini lebih baik kedepannya,” pungkas dia.

Sementara itu, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron memberikan warning kepada pihak RSUD Syamrabu Bangkalan mulai dari pimpinan rumah sakit hingga tingkatan paling bawah untuk melakukan pembenahan pelayanan secara total, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih baik.

“Masih banyak yang harus dibenahi dan diperbaiki,” ujarnya, Rabu (23/12) saat hadiri perayaan hari ulang tahun RSUD Syamrabu.

Tak hanya itu, Ra Latif juga berpesan agar RSUD Syamrabu tidak anti kritik, keluhan dan saran dari masyarakat. Sebab, melalui kritik, keluhan dan saran dari masyarakat akan menjadi bahan koreksi letak kekurangan dan kelemahan pelayanan rumah sakit.

“Adanya keluhan dan saran dari masyarakat harus menjadi pemacu untuk terus berubah lebih baik,” ucap dia.

Selain itu, Ra Latif juga mengungkapkan agar tagline ‘kesembuhan anda komitmen kami’ tidak hanya sebatas slogan tertulis semata. Namun, benar-benar diaplikasikan dalam pelayanan sehari-hari saat menangani pasien dan menghadapi keluarganya. Sehingga, tidak ada temuan kasus pelayanan yang dapat menurunkan citra rumah sakit.

“Lakukan pekerjaan dengan hati nurani dan niat beribadah sehingga ketulusan akan timbul dengan sendirinya,” pintanya kepada petugas rumah sakit.

Penulis: Rusdi
Editor: Aida

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *