Legislatif Jatim Sebut Angka Stunting di Bangkalan Tinggi

Tampak, Saat Rombongan Komisi E DPRD Jawa Timur di Pendopo Diponegoro Pemkab Bangkalan

Bangkalan, Korek.id – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur (Jatim) Mathur Husyairi menyebutkan bahwa angka kasus stunting di Kabupaten Bangkalan, mencapai sekitar 3 ribu.

“Data itu kita singkronkan dengan data stunting di Jatim, di Bangkalan lumayan tinggi tadi, sekitar 3 ribu. Belum lagi angka kematian ibu dan anak,” ujar Mathur, mewakili Rombongan Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Selasa (2/2).

Bacaan Lainnya

Sedangkan untuk peningkatan gizi, dia menyebutkan tidak bisa parsial. Artinya, kenapa gizi rendah dan stunting ini muncul, maka hal itu perlu ditelusuri dari hulunya.

“Masyarakat miskin itu kan tidak perlu penyuluhan, melainkan masyarakat miskin itu memerlukan gizi yang instan, dan pemerintah memang harus memberikan itu,” kata dia.

Tidak mungkin, pemerintah hadir untuk mengeksekusi ketika angka stunting itu sudah muncul, maka hal itu kata dia tidak benar.

“Makanya untuk mengurangi stunting, ya dari hulunya di garab dulu untuk mengurangi itu,” jelas dia.

Selain itu, Mathur mengaku gerakan hidup sehat itu memang butuh kerja sama dari semua pihak, utamanya Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial yang terlibat dalam hal itu.

“Saya berharap, karena disetiap kabupaten/kota itu ada Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dan ada relawan kesehatan nah itu harus disingkronkan, apa yang dikerjakan dibawah,” ucap dia.

Mathur menegaskan, kalau keduanya itu tidak disinkronkan, malah nanti seperti pemadam kebakaran.

“Pelaksanaan sosialisasi, pemberian gizi, nah itu harus terkoneksi semua, biar yang kita lakukan hari ini nanti ada target capaian yang bisa kita hitung,” jelas dia.

“Nah itulah yang saya minta agar ada sinergi antara Kabupaten/kota dengan provinsi, agar angka stanting di Madura khususnya Bangkalan ya harus berkurang,” lanjut dia.

Sementara Wakil Bupati Bangkalan Moh. Mohni mengatakan, angka stunting di Bangkalan sekitar 3 ribu lebih.

Namun hal itu menurutnya harus dikejar. Sebab, angka stunting ini harus dikejar sejak dari hulu.

“Maksud dari hulu tadi sejak dari kehamilan, makanya dari itu bagi keluarga miskin harus menjaga gizinya,” jelas dia.

Mohni mengaku, jika dibandingkan dengan angka stunting tahun lalu, pihaknya menyebutkan ada penurunan.

“Tadi disebutkan itu ada penurunan angka stuntingnya di Bangkalan,” pungkas dia.

Penulis: Imam
Editor: Aida

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *