Mojokerto, Korek.id – Pengajuan tandingan Porprov di Kabupaten Mojokerto mulai ditindaklanjuti KONI Jatim, survei venue perdana telah berjalan di Hall Maha Vihara Majapahit, Trowulan. Survei tersebut untuk memantau tingkat kelayakan lokasi yang disiapkan untuk pertandingan Porprov VIII tahun depan. Proses survei akan berlanjut secara estafet di sepuluh venue lain yang sudah diusulkan, Jumat (5/8/2022).
Pemantauan ini sekaligus untuk menentukan langkah Pemkab dan KONI Kabupaten Mojokerto dalam menyambut ajang olahraga multievent tingkat provinsi tersebut.
’’Kami mendapat giliran pertama dengan tujuan Hall Maha Vihara sebagai tujuan perdana KONI Jatim dan rombongan,’’ ujar Ketua Umum KONI Kabupaten Mojokerto, Suher Didieanto kemarin.
Tidak hanya KONI. Pemantauan dan penilaian juga dilakukan Dispora dan Komisi III DPRD Jatim. Mereka ingin melihat keseriusan Kabupaten Mojokerto menjadi tuan rumah yang baik. Bahkan, rombongan juga akan menilai sepuluh venue lain yang diajukan. Seperti lapangan tembak Batalyon Infanteri Para Raider 503 Mojosari sebagai venue menembak.
Jalanan Mojosari-Trawas sebagai lokasi balap sepeda, lapangan Desa Trawas untuk pertandingan cabor woodball, Castle Arena SMAN 1 Puri untuk cabor kick boxing, serta hall Royal Trawas untuk pertandingan catur. Ada pula GOR Indoor dan Stadion Gajah Mada Mojosari untuk pertandingan hoki dan wushu. Kemudian lapangan Paseban Agung Trawas untuk landing cabor paralayang, hall hotel Arayana Trawas untuk esport, Long Storage Desa Kwatu, Mojoanyar untuk selam, dan GOR Diknas Sooko untuk arena judo.
Dari sepuluh lokasi ini, KONI akan melihat satu persatu tingkat kelayakannya. Mulai luas arena, sarana dan prasarana utama pertandingan, hingga fasilitas pendukung seperti kamar mandi, tempat pemanasan atlet, dan parkir kendaraan.
’’Banyak indikator penilaiannya. Yang jelas sarana dan fasilitas pertandingan yang paling utama diperhatikan. Karena dua hal itu yang menentukan kelancaran pertandingan,’’ tambahnya. Dalam survei pertama itu, Hall maha vihara dinilai masih layak untuk menggelar pertandingan gulat.
Pilihan lokasi tersebut tak lepas dari kedekatan domisili atlet gulat di Kabupaten yang rata-rata didominasi atlet asal Trowulan.
’’Kalau masih ada kekurangan, kami bersama Disbudporapar akan mengupayakan perbaikan melalui anggaran di PAK dan APBD tahun 2023 mendatang,’’pungkasnya.