Bangkalan, Korek.id – Ditengah pandemi COVID-19 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Bangkalan jemput bola dengan mendatangi Pondok Pesantren (ponpes) untuk melakukan perekaman E-KTP. Rabu (4/11)
Perekaman dilakukan secara offline untuk seluruh santri yang sudah genap umur maupun menjelang usia 17 tahun. Hasil perekaman lalu akan diinput ke sistem data dan dicetak fisik kartu penduduknya, untuk diserahkan langsung kepada santri melalui Ponpes.
Kasi Identitas Dispendukcapil Bangkalan, Agus Suharyono menyampaikan, Perekaman ini, berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri untuk melakukan perekaman pada anak yang usianya menginjak 17 tahun.
“Perekaman ini dilakukan untuk mencapai target nasional 98 persen harus mempunyai E-KTP. Jadi ini wajib rekam untuk usia pemula,” kata dia.
Agus menjelaskan, layanan jemput bola memang berbeda dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Seluruh petugas dibekali dengan alat pelindung diri (APD) sederhana. Mulai dari pelindung badan, masker, sarung tangan, hingga pelindung wajah.
Ia menyebut, aksi jemput bola ini untuk mengefektifkan proses perekaman data kalangan para santri tanpa mengganggu jam belajar. Apalagi dimasa pandemi covid-19. Santri tidak perlu antri ataupun berkerumunan hanya untuk mengurus e-KTP.
“Sistem jemput bola ini, bukan hanya kita lakukan di Ponpes saja, Namun, nantinya juga akan dilakukan ke Desa- desa dan para pelajar menengah ke atas kemasing-masing sekolahan di Bangakalan,” kata dia.
Upaya tersebut kedepannya, akan tetap dilaksanakan untuk memberi layanan maksimal kepada masyarakat, di saat transisi situasi Pandemi Covid-19. “Kami akan secara proaktif melakukan perekaman data seperti intruksi pusat,” imbuh Agus.
Sementara itu, salah satu pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Syaichona Cholil Demangan Barat Bangkalan, KH. Moh. Nasih Aschal memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan melalui Dispendukcapil, yang telah melaksanakan program pelayanan langsung kepada santri.
Ia menilai program tersebut sangat positif mengingat para santri sulit untuk melakukan perekaman e-KTP yang terbentur dengan bencana alam pandemi Covid-19.
“Dengan akses kemudahan perekaman e-KTP ini, sangat dirasakan manfaatnya dan kami mengaperesiasi kepada Dispendukcapil Bangkalan,”ungkapnya.
Salah satu santri kelas 6 Ibtidaiyah Ponpes Syaichona Moh. Cholil yang turut dalam kegiatan perekaman data tersebut, Ubaidillah (17) mengaku tertolong dengan adanya kegiatan perekaman e-KTP di Ponpesnya.
Ia belum punya waktu bikin e-KTP meski orang tuanya sudah berkali-kali menyuruhnya datang ke kecamatan untuk perekaman data.
“Kegiatan Pondok cukup padat sehingga saya belum bisa mengurus ke kecamatan. Perekaman di Pondok ini sangat membantu dan waktunya lebih singkat,” pungkasnya.
Penulis: Redaksi