BANGKALAN, KOREK.ID – Aksi massa yang menamakan dirinya Gerakan Pengamat Kebijakan Publik dan Demokrasi (Grapeksi) melakukan demo ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan, Senin (26/12/2022) pagi.
Mereka menduga adanya kecurangan di saat proses perekrutan anggota Pengawas Pemilu Kecamatan (PPK) pada 6 Desember yang lalu.
Ketua Grapeksi Imam Pantor menilai terjadi kejanggalan saat dilakukan Computer Assited Test, karena KPU tak mau membuka dan menunjukkan hasil nilai dari semua peserta yang hadir mengikuti test tersebut.
“Kami curiga adanya kongkalikong di dalam penyelenggaraan tes CAT, serta adanya nepotisme di KPU Bangkalan, dan kami berharap adanya evaluasi hasil penetapan 5 PPK di kecamatan se-Bangkalan,” ujarnya saat melakukan orasi.
Selain Imam, korlap aksi Holilurrohman juga tak kalah sengitnya saat berorasi didepan kantor KPU, ia mencurigai adanya orang ‘titipan’ saat perekrutan tersebut.
“Kami menduga ada calon anggota PPK yang bayar atau titipan oleh oknum politisi ber-uang, kami tegaskan untuk semua anggota KPU baik itu ketua atau jajarannya haruslah profesional dalam merekrut calon anggota PPK,” teriaknya.
Menanggapi hal tersebut ketua KPU Bangkalan Zainal Arifin yang keluar menemui pendemo menegaskan bahwa hasil dari ujian yang diselenggarakan KPU Bangkalan tidak bisa dipublikasikan. Ia menegaskan, tidak ada kecurangan di tubuh KPU Bangkalan.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada aksi yang dilakukan, karena hal ini menjadi bahan untuk evaluasi bagi KPU, sementara terkait dengan hasil tes, kami tidak dapat membocorkan hasilnya ke publik, karena ada aturan yang mengikat dan kami tidak pernah melakukan kongkalikong dengan pihak manapun,” pungkas Zainal Ketua KPU Bangkalan.