Bangkalan, Korek.id – Realisasi kartu tani di Kabupaten Bangkalan masih sangat minim. Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Kabupaten Bangkalan jumlah petani di Kota Salak berjumlah 67.000.
Namun hingga saat ini, petani yang sudah menerima kartu untuk subsidi pupuk tersebut masih sekitar 16.000 petani atau seperempat dari jumlah keseluruhan petani yang ada di Kabupaten Bangkalan.
Diketahui PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk atau BNI merupakan pihak ketiga yang menyediakan atau mencetak kartu tani lalu disalurkan kepada para petani.
Kepala Pemasaran Bank BNI wilayah Madura, Hengky Hariadi mengatakan, kartu tani di Bangkalan sudah tercetak sebanyak 43.000, namun ia mengaku masih 16.000 yang diserahkan ke petani.
“Sisanya akan kami serahkan dalam minggu ini,” ujarnya usai mengikuti rapat di DPRD Bangkalan Senin (02/11) kemarin.
“Kami upayakan November ini semuanya rampung,” imbuh Hengky.
Hengky mengatakan, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah petani yang telah menebus pupuk subsidi. Namun, sudah disediakan form bagi petani untuk melakukan penebusan.
Pihaknya masih akan melakukan validasi data ulang untuk mencegah adanya petani yang double subsidi.
Tak hanya itu, pihaknya juga masih memerlukan data tambahan sesuai dengan SOP di perbankan. Namun tambahan data yang dibutuhkan itu masih terkendala pemahaman petani ketika diminta.
“Banyak petani yang masih mempertanyakan kenapa dimintai data lagi, padahal kami sebagai perbankan memerlukan data pribadi, termasuk KTP, nama ibu kandung dan juga tanda tangan sebagai data aktivasi,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Bangkalan, Rokib menekankan kepada Dispertahorbun, penyuluh pertanian kecamatan, dan pihak terkait agar lebih giat mensosialisasikan sistem baru itu agar semua petani dapat menikmati pupuk subsidi.
“Jangan sampai ada petani yang tercecer dan tidak terdaftar di RDKK, karena kalau tidak terdaftar di RDKK, tidak ada harapan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, kan kasian,” katanya.
Selain itu, dia juga menghimbau kepada seluruh petani Bangkalan agar tidak hanya menunggu, melainkan mendaftarkan diri, karena pupuk adalah kebutuhan petani sendiri.
“Datang ke penyuluhnya nanti akan dilayani, kami sudah komitmen. Kepada petugas, prosesnya jangan dipersulit selama tidak bertentangan dengan aturan,” ucapnya.
Perlu diketahui, sebanyak 24.000 kartu tani di Kabupaten Bangkalan belum tercetak.
Penulis: Imam
Editor: Aida