Bangkalan, Korek.id – Sejak masa pandemi proses belajar mengajar siswa-siswi di seluruh Indonesia menggunakan sistem daring atau online.
banyak Keluhan dilontarkan terkait sistem pembelajaran itu mulai dari orang tua terkait sarana dan prasarana, maupaun dari Siswa sendiri.
Di Bangkalan, pembelajaran jarak jauh banyak dikeluhkan bagi mereka yang bertempat tinggal di pelosok desa.
Rika siswi SMK asal Kecamatan sepulu mengeluhkan seringnya kehilangan sinyak saat proses pembelajaran. Pasalnya, di tempat ia tinggal sangat susah sinyal untuk mengakses internet.
“Susah banget kalo belajar daring sinyal disini lemmot, jadi cepat ngabisin paketan juga,” keluhnya
Tak hanya sinyal, pembelajaran daring juga sangat sulit baginya untuk memahami materi yang di ajarkan.
“Buat mahamin materinya juga jadi susah, jadi gak fokus,” ujarnya dengan nada kesal.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Bangkalan selalu menerima keluhan siswa ataupun wali murid, membuat pihaknya harus segera mengambil kebijakan, terutama bagi para Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Jika siswa tidak bersentuhan dengan praktek, maka kata dia dikhawatirkan peserta didik yang ada di SMK tidak memiliki keahlian dalam jurusannya.
Sehingga, meskipun di tengah Pandemi Covid-19 Pihaknya menyerahkan kebijakan kepada setiap sekolah SMK untuk melakukan praktek secara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.
“Itu sudah dapat restu dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, agar siswa bisa melakukan praktek,” ujar Sunarto, Senin (19/10).
Meski diperbolehkan KMB tatap muka, sekolah tetap diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penyebaran covid-19.
“Saat melakukan praktek, setiap siswa yang datang ke sekolah diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.
Penulis: Imam
Editor: Aida