Bangkalan, Korek.id – Memasuki musim penghujan, para petani di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mulai kebingungan untuk mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah.
Seperti kata Saniyeh petani asal Kecamatan Galis, saat ini dia kebingunan lantaran diharuskan memiliki kartu tani untuk bisa mendapatkan pupuk subsidi.
“Bingung saya mas kita sebagai petani diharuskan memiliki kartu tani dulu untuk bisa mendapatkan pupuk subsidi,” ujar perempuan yang enggan disebutkan namanya, Rabu (21/10) kepada Korek.id saat dihubungi.
Perempuan setengah baya itu menyebutkan, meski pemerintah mewajibkan para petani untuk memiliki kartu tani, namun di desanya itu belum ada yang mendata dirinya hingga saat ini.
“Kami masyarakat awam mana tau itu mas, kita hanya menunggu karna memang kita gak tau itu mas,” lanjut dia.
Menaggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Puguh Santoso mengatakan, memang musim hujan sudah sangat ditunggu oleh masyarakat petani karna untuk menanam.
Namun begitu hujan turun ada juga yang mengkhawatirkan khusunya para petani karna kartu tani nya belum selesai.
“Karna kartu tani tadi masih belum selesai dan masih peroses di Bank BNI,” katanya.
Menurut Puguh sapaan lekatnya itu, saat ini sudah menjadi kewenangan Bank BNI untuk menerbitkan kartu tani. Sedangkan masyarakat sudah membutuhkan pupuk.
Karna kartu taninya masih diproses di Bank BNI. Pihaknya sudah menyiapkan blanko pengganti kartu tani sementara, untuk menebus pupuk secara manual, tidak menggunakan kartu tani.
Blangko itu, menurutnya sudah disiapkan oleh Kementerian pertanian melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).
“Jadi, meskipun tidak ada kartu tani masyarakat tetap bisa menebus pupuk, karna sudah ada blangko untuk menebus pupuk secara manual,”
Penulis: Imam
Editor: Aida