BANGKALAN, KOREK.ID – Tim KKN 01 Desa Kompol mengadakan kegiatan Talk Show dengan tema “Stop Bullying” di SMP Damanhuri. Acara ini diikuti oleh siswa kelas IX putra dengan antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi yang muncul sepanjang kegiatan.
Bullying menjadi salah satu persoalan serius di kalangan pelajar, baik dalam bentuk fisik, verbal, maupun sosial. Melalui kegiatan ini, Tim KKN 01 ingin memberikan edukasi kepada para siswa agar lebih memahami bahaya bullying serta mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar.
Materi talk show disampaikan secara ringan oleh bapak Moh Mardi, M.H. selaku pemateri, disertai contoh kasus nyata agar mudah dipahami siswa. Selain itu, sesi interaktif juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bercerita maupun bertanya tentang pengalaman mereka terkait bullying. Hal ini membuat suasana kegiatan menjadi lebih hidup.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, siswa bisa lebih peduli terhadap sesama dan berani menolak segala bentuk perundungan. Sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan, bukan menakutkan,” ungkap koordinator KKN 01 Desa Kompol.
Melalui talk show ini, diharapkan siswa SMP Damanhuri tidak hanya lebih peka terhadap perilaku bullying, tetapi juga memiliki keberanian untuk melawan dan melaporkannya, baik ketika menjadi korban maupun ketika melihat teman lain yang mengalami hal serupa.
Selain fokus pada isu sosial, Tim KKN 01 Desa Kompol juga menghadirkan kegiatan edukasi kreatif berupa pelatihan ecoprint di SDI Abdillah. Ecoprint merupakan teknik menghias kain dengan memanfaatkan daun, bunga, atau bahan alami lainnya yang kemudian ditata dan dicetak sehingga menghasilkan motif indah dan unik.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah maupun siswa. Anak-anak terlihat sangat antusias ketika diajak mempraktikkan ecoprint secara langsung. Mereka mengumpulkan daun di sekitar sekolah, kemudian belajar menyusun dan menempelkan pada totebag putih yang telah disiapkan. Hasilnya, berbagai pola daun berhasil tercetak dan membentuk karya seni sederhana yang menarik.
Tidak hanya sekadar praktek, kegiatan ini juga mengajarkan nilai pentingnya menjaga lingkungan. Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, ecoprint menjadi salah satu cara kreatif yang ramah lingkungan dan bernilai seni tinggi.
“Siswa jadi lebih kreatif, bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar untuk menghasilkan karya. Harapan kami, pengalaman ini bisa memotivasi mereka untuk terus berkarya sekaligus mencintai lingkungan,” tutur Mia, salah satu mahasiswi KKN 01.
Melalui pelatihan ini, anak-anak SDI Abdillah tidak hanya mendapat pengalaman baru, tetapi juga belajar bahwa menjaga alam dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan.





