Kisah di Balik Sarung Tenun Gresik yang Masih Bertahan hingga Kini

GRESIK, KOREK.ID – Sarung salah satu busana yang indentik dengan umat muslim, di indonesia sendiri terdapat berbagai macam motif batik yang menonjolkan keragaman budayanya masyarakat masing-masing. Salah satunya adalah Kabupaten Gresik, Kabupaten yang berbatasan dengan Kota Surabaya ini memiliki beragam jenis motif batik.

Kampung Perajin sarung tenun yang masih menggunakan alat tradisional secara turun temurun, salah satunya dibuat oleh Nurmaya (40) warga Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Yang dikenal sebagai central Perajin sarung tenun tradisional, dan mempunyai kelebihan. Pemesan dapat memesan sarung sesuai dengan keinginan, baik warna, motif maupun corak.

Bacaan Lainnya

Nurmaya mengatakan, dalam usahanya telah memperkerjakan tetangga atau warga kampung sendiri.

“Bertahun-tahun warga disini bekerja menenun sarung, sambil melakukan aktivitas sehari hari sebagai ibu rumah tangga,” ujarnya. Senin (25/03/2024).

Menurut Nurmaya, kelebihan sarung tenun wedani ini di bandingkan dengan sarung produksi pabrikan lainnya, pemesanannya dapat memesan sarung sesuai keinginan. Dan tidak ada batas jumlah minimum pemesanan.

“Iya bisa memesan satu atau dua sarung yang eksklusif, boleh juga memilih bahan dari katun atau sutra, dengan warna, motif maupun corak sendiri. Bahkan di kami pemesan bisa memberi nama sarung sesuai inspirasi, misalnya sarung khusus untuk pondok pesantren, kelompok pengajian, kelompok yasinan hingga komunitas tertentu,” jelasnya.

Nurmaya mengaku, harga sarung tenun wedani termurah mulai Rp. 200.000 hingga Rp 1.600.000. tergantung jenis bahan sutra atau katun, motif dan corak juga mempengaruhi harga dari sarung tenun tersebut.

“Pelanggan sarung tenun wedani ini kebanyakan dari wilayah Jawa Timur, hingga ke Pulau Sulawesi. Dengan omzet mencapai 50 juta rupiah seminggu,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *