Karya Miniatur Bernilai Seni Tinggi dari Kertas Bekas, Dipesan Hingga Eropa

GRESIK, KOREK.ID – Siapa sangka, karya kerajinan Bernilai Seni tinggi ternyata hanya terbuat dari bahan kertas bekas atau limbah Kertas. Seperti dari koran bekas, majalah bekas, hingga kertas bekas lainnya.

Seperti karya kerajinan dari seorang Kakek Pensiunan sebuah Perusahaan BUMN Di Gresik Jawa Timur. Dari Hasil Tangan terampilnya ia mampu membuat Karya miniatur dari limbah kertas yang Dipesan bahkan hingga negara Eropa.

Bacaan Lainnya

Mulai dari Karya Kerajinan miniatur Kapal layar, Mobil antik, Motor, Sepeda kuno, Rumah adat, hingga karya Miniatur unik Lainnya. Adalah Ahmad Amaludin, Warga Desa Randu Agung, Kecamatan Kebomas Gresik, Jawa Timur. Pria 62 tahun ini tidak ingin hanya duduk santai dan menikmati masa pensiun.

“Saya ini orangnya aktif mas, tidak bisa berdiam di rumah saja. Apalagi jelang usia senja, cara menjaga kesehatan ya harus sering olah tubuh dan pikiran,” ujar Amaludin dengan bersemangat, Kamis (13/06/24).

Maka dari itu Sejak Pensiun sebagai karyawan perusahaan, ia tetap ingin tetap Produktif. Syukur-syukur bisa berkreasi dan menghasilkan Karya yang bisa Menambah Pundi Ekonomi Keluarga.

Ide Berawal Pada Tahun 2016, Saat Itu ia jalan-jalan wisata dengan Anak Bungsunya di suatu lokasi. Tiba tiba anaknya meminta sebuah mainan miniatur yang terbuat Dari Kertas. Yang siapa mengira ternyata Harganya mencapai Ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

“Saat itu anak saya meminta dibelikan mainan miniatur, kok saya heran kenapa harganya mahal. Padahal hanya terbuat dari kertas. Ternyata mungkin mahalnya karena bernilai seni tinggi dan cara membuatnya rumit hehehe,” jelas Amaludin.

Ia pun terinspirasi mungkin bisa membuat kerajinan serupa dari pada harus membeli. Amaludin pun pelan-pelan mempelajari cara merangkai dan membuat miniatur dari kertas tersebut. Kebetulan juga karena bahan baku koran bekas bisa mudah didapatkan di sekitar rumahnya.

Ia dibantu dengan sang istri kemudian mulai membuat kerajinan miniatur. Mulai dari obyek yang paling mudah hingga paling sulit.

“Awal pertama dulu, saya membuat miniatur santai saja, sambil mempelajari tehnik cara pembuatan. Mulanya hasilnya jelek atau kurang kuat. Tapi lama-kelamaan lumayan bagus hasilnya,” ucap pria yang hobi musik islami, ini dengan tersenyum.

Cara membuat miniatur dari kertas sebenarnya cukup simpel namun butuh ketelatenan ekstra. Kertas digulung Sedemikian rupa hingga berbentuk seperti lidi yang mudah di lengkungkan.

Setelah itu gulungan kertas dibentuk sesuai dengan obyek miniatur. Lalu direkatkan dengan lem agar kuat. Jika ingin lebih indah dan estetik, tinggal dihiasi dengan warna atau cat sesuai selera.

Semua hasil karya hanya dikerjakan dengan cara manual alias ketangkasan tangan. Sehingga dibutuhkan ketelatenan dan keuletan ekstra.

“Pengerjaan ini semua manual, tidak ada yang pakai mesin. Jadi memang butuh waktu dan ketelatenan. Pengerjaan bisa sebulan atau lebih tergantung tingkat kesulitan obyek miniatur,” jelasnya.

Awalnya kerajinan miniatur hanya dipesan oleh teman dan kerabat saja. Namun lama kelamaan pesanan banyak dari informasi mulut Ke mulut. Hingga akhirnya diajak rekanan untuk menggelar pameran miniatur kertas Di Surabaya Hingga Jakarta.

Selanjutnya berangsur-angsur pemesan berasal dari luar kota, bahkan luar pulau seperti Kalimantan hingga Sumatera.

Bahkan saat pameran, ia sering mendapat order dari pengunjung wisatawan dari Luar Negeri. Seperti dari Malaysia dan negara-negara di Eropa.

“Biasanya pemesan wisatawan asing tertarik dengan miniatur saya, karena untuk oleh-oleh sesuatu yang bisa dikenang sepulang dari Indonesia. Contohnya mereka memesan obyek miniatur seperti rumah adat tradisional. Nah saat karya sudah jadi, baru saya kirim barangnya ke negara mereka,” ungkapnya.

Harga termurah untuk Kerajinan dari limbah kertas ini 100 ribu rupiah dan termahal hingga 10 juta rupiah. tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan. Kini omzet penghasilan amaludin, bisa mencapai puluhan juta rupiah per-bulan.

Nah sebuah inspirasi, sesuatu yang awalnya remeh dan tidak berguna seperti kertas bekas. Akan menjadi karya yang dihargai mahal, ketika mendapat sentuhan bernilai seni tinggi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *