Inovasi Taring Bang Jani Raih Perhargaan Top 30 Dari Pemprov Jatim

Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron saat secara langsung menerima penghargaan dari pemprov Jatim di Hotel Singasari Kota Batu Jawa Timur, Jumat (13/11).

Bangkalan, Korek.id – Inovasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan akhirnya membuahkan hasil. Salah satunya program unggulan Bupati Bangkalan melalui Tanam Jaring Bangun Bangkalan Sejahterakan Petani atau dikenal Taring Bang Jani.

Program yang melekat di Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Kabupaten Bangkalan itu meraih penghargaan Top 30 pada Kompetisi Inovasi pelayanan publik yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur tahun 2020.

Bacaan Lainnya

Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron secara langsung menerima penghargaan tersebut di Hotel Singasari Kota Batu Jawa Timur, Jumat (13/11).

Kepala Dispertahorbun Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso menyampaikan, inovasi Taring Bang Jani merupakan salah satu komitmen Bupati Ra Latif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat disektor pertanian atau para petani.

“Top 30 dipanggil pertama tadi,” ucap Puguh dengan rasa bahagia.

Selain itu, Puguh menyampaikan terimakasih pada semua pihak yang membantu mengembangkan inovasi pertanian modern itu.

“Berkat kerja sama masyarakat dan pemerintah membawa hasil yang maksimal, sehingga mampu meningkatan kesejahteraan masyarakat dalam bidang pertanian,” tambah dia.

Puguh menjelaskan, Taring bang Jani diciptakan pada tahun 2017 kemudian dilaunching Bupati Bangkalan pada Tahun 2020. Taring bang jani adalah inovasi persemaian yang mudah, murah, sederhana dan berkualitas dengan meletakkan jaring diatas tanah persemaian kemudian ditaburi benih padi secara merata.

Inovasi itu terbukti Meningkatkan produksi petani hingga 1 Ton perhektar, karena sistem tersebut mampu mengurangi kerusakan akar padi saat dicabut.

“Jika dikonversi pada ekonomi 1 ton sama dengan 1000 Kg kali harga gabah 4 ribu berarti ada peningkatan 4 juta rupiah per hektar dalam satu kali panen,” katanya.

Tak hanya itu, Taring Bang Jani juga dapat menghemat tenaga kerja yang biasanya menggunakan 12 orang menjadi 2 orang ditambah 4 orang perempuan. Artinya ada biaya penghematan dalam upah tenaga kerja.

“Sehingga di total keuntungan petani menggunakan sistem taring bang jani, sekitar 5.200.010 rupiah per hekar per satu kali masa panen,” imbuhnya.

Sebelumnya, Taring Bang Jani diakui oleh tim penilai Kovablik jika Inovasi tersebut asli diciptakan oleh petani Bangklan. Sehingga kata Puguh, sesuai dengan perintah Bupati, petani di dorong untuk menggunakan sistem Taring Bang Jani.

“Sampai saat ini taring bang jani digunakan sekitar 3.995 hektar yang menyebar di seluruh Kabupaten Bangkalan atau 10 persen dari total sawah di Bangkalan,” pungkasnya.

Penulis: Rusdi

Editor: Aida

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *