Gerakan Loyalis Demo Disperinaker

Massa Loyalis Bangkalan Saat melakukan demo di depan gedung Disperinaker

Bangkalan, Korek.id – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Loyalis Perubahan Bangkalan (Gelora) menggelar aksi demonstrasi di Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Kabupaten Bangkalan, Senin (19/10).

Demonstran menyoal lambatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Dzikir dan Sholawat terutama mengenai angka pengangguran dan terciptanya lapangan kerja di Bangkalan.

Bacaan Lainnya

Padahal sudah 11 tahun jembatan Suramadu berdiri untuk mendukung aktivitas perekonomian di Bangkalan. Namun, nyatanya belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Disperinaker belum mampu menyiapkan pembangunan ekonomi yang sifatnya bisa memberikan lapangan kerja untuk masyarakat Bangkalan,” teriak korlap aksi Munawwir.

“Seharusnya perekonomian di Bangkalan bisa berkembang pesat, dan angka pengangguran tidak tinggi,” imbub dia.

Menurut pendemo, perekonomian di Kabupaten Bangkalan masih stagnan tanpa ada kemajuan yang menonjol.

“Kami datang kesini, agar Disperinaker mau berbenah dan bisa memberikan dampak kemajuan terhadap pembangunan SDM dan ekonomi masyarakat Bangkalan,” ungkapnya.

Selain itu, pendemo meminta Disperinaker mendata dan mengembangkan industri dalam bidang pertanian, perkebunan dan perikanan.

Pendemo juga meminta Disperinaker untuk mewajibkan semua perusahaan yang ada di Bangkalan untuk menggaji karyawannya sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK).

“Banyak perusahaan menggaji karyawannya dibawah UMK, maka kami minta sanksi perusahaan itu,” ucap Munawwir.

Tak hanya itu, mereka meminta kepada Disperinaker untuk memfasillitasi dan memberikan perhatian pada para pengrajin pandai besi.

Disperinaker Bangkalan juga diminta untuk membuat aturan mengenai penyerapan tenaga kerja disetiap perusahaan agar 80 persen tenaga kerjanya asli Bangkalan.

Selain itu pendemo meminta Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di pesantren harus di maksimalkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan pelatihan dan pengembangan santri dalam bidang ketenaga kerjaan.

Menanggapi hal itu, Kepala Disperinaker Kabupaten Bangkalan Tamar Djadja mengatakan, akan menindaklanjuti tuntutan pendemo.

Namun, masalah kebijakan khusus untuk pesantren, pihaknya mengaku akan berupaya sesuai prosedur dan akan ajukan ke Banggar.

Sedangkan yang berkaitan dengan gaji karyawan dibawah UMK, pihaknya sudah melakukan survei, hasilnya rata-rata perusahaan di Bangkalan sudah menerapkan gaji sesuai UMK.

“Tapi kami akan upayakan itu semua, namun tetap harus sesuai prosedur nanti,” tandasnya.

Penulis: Imam
Editor: Aida

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *