BANGKALAN, KOREK.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan mengklaim sudah ada 6 Tempat Pembangunan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R) yang telah beroperasi di naungannya.
Hal itu disebut DLH sebagai langkah untuk memperbaiki pengelolaan dan penanganan sampah di Kabupaten Bangkalan. Dari keenam TPS3R yang telah beroperasi itu, DLH menyebut sudah mempekerjakan 32 warga sekitar untuk pengelolaan dan operasionalnya.
Kepala DLH Bangkalan Anang Yulianto menjelaskan, bahwa hadirnya TPS3R bukan hanya dalam rangka untuk mengatasi permasalahan sampah di Bangkalan, tapi juga di sisi lain memberi nilai ekonomi dengan menciptakan dan membuka lapangan kerja baru.
“Saat ini ada 6 TPS3R yang sudah beroperasi, dari situ sudah ada 32 warga yang dipekerjakan. Jadi selain mengatasi sampah juga mampu menciptakan lapangan kerja,” ujarnya, Selasa (24/1/23).
Namun, jumlah tersebut masih di bawah target DLH, yang pada 2021 lalu pihaknya mengajukan sebanyak 9 titik lokasi untuk pembangunan TPS3R. Menurutnya, pengajuan itu masih belum mengalami kemajuan progress yang signifikan terkait persetujuan dari Pemerintah Pusat.
“Tahun lalu itu kita mengajukan 9 titik lokasi untuk TPS3R, tapi hingga saat ini belum ada progress yang jelas. Karena untuk pembangunan TPS3R ini hanya bisa diakses dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga sangat mengharapkan adanya TPS3R tidak hanya di lingkup sekitar pusat perkotaan, tapi bisa merata hingga ke setiap kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
“Kami juga sudah beberapa kali berkomunikasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) mengarahkan pada pengelolaan sampah seperti ini. Tahun ini sudah ada progress di Arosbaya ada 2 titik yang bersumber dari dana desa,” pungkasnya.