Capaian Program 100 Hari: Bupati Gresik Klaim Lampaui Target

GRESIK, KOREK.ID – (17 JUNi 2025) Tolak ukur kinerja sebuah pemerintahan bisa diukur dari 100 hari bekerja usai dilantik. Terkait itu Pemerintah Kabupaten Gresik memaparkan capaian target 100 Hari Kerja dalam konferensi pers di Ruang Putri Cempo, Kantor Bupati Gresik, Senin (16/6/2025).

Plt Bupati Gresik mengatakan bahwa mayoritas program berhasil tercapai sesuai target, bahkan sebagian di antaranya melampaui ekspektasi.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, hampir seluruh program berhasil tercapai hingga 100 persen, bahkan ada yang melampaui target. Namun beberapa program masih memerlukan penyesuaian di lapangan karena faktor situasional yang dinamis,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, didampingi Sekda pemkab Gresik, Achmad Washil Miftahurrahman.

Capaian program dirangkum dalam sembilan Nawakarsa. Beberapa capaian yang melebihi target antara lain: rehabilitasi ruang kelas di enam sekolah dasar yang mencapai 120%, serta pengaktifan 282 admin perusahaan dari target awal, dengan capaian sebesar 285%.

Terkait penanggulangan banjir, Alif menegaskan bahwa Pemkab Gresik terus bersinergi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk merespons cepat kondisi di lapangan. Ia juga mengapresiasi kinerja pemerintahan sebelumnya dalam membangun infrastruktur seperti normalisasi saluran dan kolam retensi.

“Meski banjir beberapa waktu lalu tergolong besar, namun dalam satu hari air telah surut. Kami terus melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan kolam retensi dan normalisasi saluran,” ungkapnya.

Di sektor ketenagakerjaan, Pemkab Gresik melalui Dinas Tenaga Kerja telah menggelar berbagai kegiatan seperti job fair dan walk-in interview guna mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

“Kami tidak hanya membuka satu jalur, tetapi berbagai peluang, termasuk menciptakan ekosistem kewirausahaan di bidang pertanian, peternakan, dan sektor lainnya. Harapannya, masyarakat tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja,” jelasnya.

Sementara itu, untuk mengatasi persoalan air bersih, Pemkab Gresik telah menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Salah satu kendala utama adalah berkurangnya debit air dari sumber Umbulan, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat.

Di sektor kesehatan, enam puskesmas telah ditingkatkan fasilitasnya dengan penyediaan ruang rawat inap dan penambahan 19 tempat tidur. Pemerintah juga memperkuat layanan Rumah Sakit Gresik Sehati dengan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis serta tenaga kesehatan untuk wilayah Bawean.

Upaya percepatan penurunan stunting turut menjadi fokus perhatian. Pemkab Gresik telah melaksanakan program pencegahan sejak masa pranikah, kehamilan, hingga balita berisiko stunting.

“Semua calon pengantin yang terdata di aplikasi Detak Keris telah didampingi dan diberi edukasi. Program SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat), Yanda Bunda, dan GUS (Gresik Urus Stunting) merupakan bagian dari intervensi berkelanjutan yang kami jalankan,” tegas Alif.

“Pencapaian 100 hari ini bukan hasil kerja sendiri, melainkan buah kolaborasi seluruh elemen. Kami terus membuka ruang kritik dan saran konstruktif demi kemajuan Gresik yang lebih baik ke depan,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *