BANGKALAN, KOREK.ID – (20 MEI 2023)
GMNI Cabang Bangkalan melalui Bidang Politik Advokasi (Hasan Basri) silaturrahmi ke KB PPPA Bangkalan guna menjalin silaturahmi (10/5/23).
Kunjungan tersebut disambut oleh Kepala Dinas KB PPPA Bangkalan dan beberapa staf yang kemudian dilanjutkan dengan perkenalan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing lembaga. Ketua DPC GMNI Bangkalan Saiful Arif berharap, kedepan hubungan antara Dinas KB PPPA dan GMNI Bangkalan dapat bersinergi dengan baik dan tercipta hubungan yang harmonis.
“Semoga dari kunjungan dan sekaligus silaturahmi ini, GMNI dan Dinas KBPPPA dapat bersinergi dengan baik dan terjalin hubungan yang harmonis kedepannya,” ujarnya.
Selain itu, Arif juga menyampaikan, Dinas KB PPPA Harus mampu memberikan pelayanan pendekatan secara psikologis secara maksimal terhadap korban kekerasan seksual dan Kekerasan terhadap anak. Korban mendapat perlindungan dan menghilangkan rasa trauma di dalam dirinya, sebab apa yang telah dilakukan adalah kejahatan yang luar biasa Terhadap psikis korban dan masa depannya.
“Sebagai organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia tentu kami memiliki doktrin khusus tentang perempuan atau di internal GMNI dikenal dengan Sarinah gagasan-gasan prihal kesetaraan gender inilah harus digaungkan dan GMNI/OKP saya rasa memiliki kompeten prihal itu,” jelasnya.
Lanjut Arif, Kekerasan seksual pada anak dan perempuan di Bangkalan masih kerap terjadi. Tahun 2023 saja, ada tiga kasus yang terjadi pada Januari hingga Februari. Karena itu Dewan Pimpinan Cabang GMNI Bangkalan Beri Aspirasi Kepada Dinas KB PPPA Bangkalan.
“Agenda silaturrahmi terhadap Dinas KB PPPA ini sebagai langkah awal yang harapannya mampu memberikan suplai energi gagasan terhadap persoalan perlindungan perempuan dan anak, Bangkalan sebagai kota dzikir dan Sholawat harus bersih dari tindak kejahatan yang merusak citra dari kota dzikir dan Sholawat itu sendiri sekolah sampai pondok pesantren harus aman dari tindak kejahatan tersebut dan tentu semuanya harus sama-sama berkomitmen untuk kota bangkalan aman dari kekerasan terhadap anak,” terang Arif.
Lebih lanjut DPC GMNI Bangkalan memberikan masukkan mengisi waktu kegiatan yang lebih bermanfaat dan bisa menghasilkan daya ekonomi. Hal itu juga di jelaskan oleh peneliti yang menyarankan untuk dinas PPPA kota Bangkalan mengupayakan dengan cara lain, seperti penyewaan rumah sementara yang bisa digunakan untuk melindungi korban yang mungkin tidak aman untuk kembali kerumah karena mungkin orang terdekat yang menjadi penyebab terjadinya kekerasan.
“Selanjutnya bisa mengupayakan dan lebih memperhatikan lagi PATBM tersebut agar bisa lebih maksimal dalam proses pengamatan di berbagai kecamatan dan kelurahan di seluruh kota Bangkalan karena PATBM tersebut sangat dibutuhkan sebagai cctv dalam melaporkan hal-hal yang terjadi disekitar wilayah dimana PATBM tersebut berada, selanjutnya untuk mengupayakan rumah aman yang sangat dibutuhkan bagi korban, Semoga dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak kota Bangkalan lebih maksimal lagi dalam memberikan pelayanan yang optimal untuk masyarakat,” pungkasnya.