Alokasi Pupuk di Kabupaten Sampang Bertambah

Illustrasi (Doc. Istimewa)

Sampang, Korek.id – Alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur, mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya.

Kenaikan Pupuk tersebut cukup merata mulai dari jenis pupuk yang mengandung kimia dan pupuk yang berbahan dasar limbah hewan ternak.

Bacaan Lainnya

Rata-rata kenaikan pupuk bersubsidi tahun 2021 cukup bervariatif mulai dari 150 persen hingga paling tinggi mencapai 560 persen.

Sehingga secara otomatis dengan adanya kenaikan tersebut alokasi jatah pupuk yang disalurkan ke masing-masing kecamatan akan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Namun berbeda halnya dengan Kecamatan Tambelangan, Sampang, dimana alokasi jatah pupuk di daerah tersebut justru mengalami penurunan dari pada tahun sebelumnya.

Kepala koordinator Balai penyuluh pertanian (BPP) Tambelangan, Suryadi mengatakan, bahwa pengurangan jatah pupuk didaerahnya karena di e-RDKK memilih pengajuan Majemuk bukan tunggal.

Menurutnya, jika memilih pengajuan Majemuk secara otomatis alokasi jatah pupuk jenis UREA akan berkurang, berbeda dengan pengajuan tunggal yang cenderung lebih bertambah.

“Kami memilih pengajuan majemuk agar para petani menggunakan pupuk secara berimbang, tidak hanya bergantung terhadap Dua jenis pupuk saja yakni UREA dan SP-36,” ujarnya, Kamis (11/3/21).

Lanjut Suryadi, dengan adanya pengurangan jatah pupuk itu, diharapkan petani agar tidak monoton hanya mengandalkan dan menggunakan dua jenis pupuk itu saja.

Melainkan juga beralih menggunakan jenis pupuk yang lain seperti, NPK, ZA, dan PETEOGANIK yang juga bagus untuk menyuburkan serta menjaga keseimbangan tanah, dan memang satu paket jatah pupuk bersubsidi yang diberikan pemerintah.

“Tujuan kami agar para petani jika menebus pupuk bersubsidi tidak hanya membeli UREA dan SP-36 saja, melainkan jenis yang lain ini juga diambil sehingga tidak seperti tahun sebelumnya yang mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi,” jelasnya.

Kendati begitu, pihaknya tidak semerta-merta mengambil keputusan memilih pengajuan majemuk dari pada pengajuan tunggal, sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan para petani melalui kelompok tani yang berada di desa masing-masing.

“Keputusan memilih majemuk sudah kami koordinasikan dengan kelompok tani terlebih dahulu,” Pungkasnya.

Penulis: Redaksi
Editor: Aida

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *