Bangkalan, Korek.id – Distribusi Kartu Tani bagi para petani di kota salak belum maksimal, alih-alih meringankan beban para petani, kebijakan kartu tani malah mempersulit Petani untuk mendapatkan pupuk.
Hal itu diakui Kepala Dispertahorbun Kabupaten Bangkalan Puguh Santoso. Ia menyebutkan, dari 127.876 petani yang terdaftar di Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), kartu tani yang tercetak hanya berkisar 42.000.
“Dari data yang masuk ke e-RDKK itu, hanya 42 ribu yang selesai dan didistribusikan oleh Bank BNI,” ujarnya, Rabu (27/1).
Puguh menambahkan, sebanyak 85.876 petani belum menerima kartu tani, karena belum dicetak oleh Bank BNI.
Saat ini pihak Bank BNI sudah melakukan perekrutan tenaga pembantu pendistribusian kartu tani agar lebih cepat.
“Jadi nanti tenaga yang direkrut oleh Bank BNI itu ditugaskan di setiap Kecamatan masing-masing dan tidak perlu pergi ke desa-desa dan dibantu oleh penyuluh di setiap kecamatan,” jelas dia.
Akibat lambatnya percetakan kartu tani, tenaga pendamping belum bekerja maksimal untuk pendistribusian kartu tani.
“Kartu kan belum ada mas, jadi kasian bank BNI kalau nanti terlalu lama di kecamatan,” tandasnya.
Penulis: Imam
Editor: Aida