Bangkalan, Korek.id– Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Sepuluh mengeluhkan kualitas beras bantuan sosial (Bansos) yang diberikan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Menurut warga, kualitas beras yang mereka terima tidak layak untuk dikonsumsi. Selain berasnya hancur, beras dalam karung dengan berat 15 Kg tersebut berwarna kuning dan berbau apek.
“Kalau mau dimasak harus dicuci lebih lama karena warnanya kuning, dan bau,” ucap salah seorang warga Kecamatan Sepuluh berinisial RA, Kamis (15/10).
“Saat dimasak, nasinya nangkar (mekar), keras nasinya,” tambah RA kepada Korek.id.
Menurutnya, beras seperti itu tidak seperti beras dipasaran. Karena bau apeknya menyengat.
“Berasnya agak bau, tidak seperti beras biasanya,” kata dia.
Hal Senada juga diungkapkan oleh KH, warga Kecamatan Burneh Bangkalan. Menurut dia, beras yang diberikan pemerintah tidak terlalu bagus dan hancur.
“Berasnya agak hancur, warnanya agak kuning dan ketika di masak nangkar akelarkaran,” terangnya.
Diketahui, 67.676 penerima Bansos beras PKH di Kabupaten Bangkalan sudah menerima beras seberat 30 Kg sekaligus. Itu merupakan realisasi dua tahap secara langsung yakni bulan Agustus dan September. Sedangkan tahap tiga dibulan Oktober belum disalurkan kepada KPM.
Sebelumnya, pada Rabu (15/10) kemarin anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bangkalan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang Bulog Bangkalan. Pada sampel pertama ditemukan kualitas beras yang kurang bagus.
“Kami minta kualitas berasnya itu diperbaiki, Masak beras itu yang akan kita berikan pada KPM, janganlah,” ucap Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bangkalan Nur Hasan.
Sedangkan, Kepala Gudang Bulog Bangkalan Hayu Budiawan enggan memberikan komentar mengenai temuan anggota DPRD Bangkalan itu.
“Saya tidak berani memberikan komentar, langsung saja konfirmasi ke Bulog wilayah Madura di Pamekasan,” ujarnya kemarin.
Penulis: Rusdi
Editor: Aida