PASURUAN, KOREK.ID – BKKBN bersama 1000 Days Fund melakukan sosialisasi pencegahan stunting dengan menggunakan “Poster Pencegah Stunting” (Poster Penting) di Pasuruan dan kabupaten lainnya di Jawa Timur mulai 1 hingga 16 Desember 2022. Sosialisasi dan edukasi ini merupakan bagian dari upaya pengurangan angka stunting nasional dan di Jawa Timur.
Sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting (KP3S) di Indonesia, BKKBN terus melakukan berbagai upaya agar target prevalensi angka stunting di Indonesia mencapai 14% di tahun 2024. Salah satunya melalui program Orientasi Poster Penting yang bekerjasama dengan 1000 Days Fund (Yayasan Seribu Cita Bangsa) yang akan dilakukan di lima provinsi pilot.
Poster Penting dilengkapi dengan barcode di setiap poster sebagai penanda persebaran poster. Nantinya, setiap orang tua yang memiliki anak berusia di bawah 2 tahun diwajibkan untuk menempel Poster Penting dengan dibantu kader Posyandu ataupun bidan desa setempat. Data pertumbuhan bayi nantinya akan dipantau oleh kader ataupun bidan untuk mendeteksi keluarga dengan anak beresiko stunting. Harapannya, dari data yang terkumpul, kader dan bidan dapat segera menangani anak berisiko stunting dan melakukan pencegahan bersama orang tua.
Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati yang berhalangan hadir, Kordinator Bidang Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukamto menjelaskan salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin atau calon pasangan usia subur, dan surveilans keluarga beresiko stunting oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK). TPK di Jawa Timur sendiri terdiri dari unsur bidan atau tenaga kesehatan, TP PKK dan kader KB yang berjumlah 93.729.
“Bekerjasama dengan 1000 Days Fund, BKKBN memberikan pelatihan atau orientasi Poster Penting (Poster Peduli Stunting) bagi para bidan TPK di seluruh Indonesia dengan ujicoba di lima provinsi yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur dan Banten,” sebut Sukamto dalam acara Orientasi Poster Penting bagi Bidan Tim Pendamping Keluarga Tahun 2022, di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (P3AP2KB) Kabupaten Pasuruan, Kamis (1/11/2022).
Untuk jumlahnya, sambung Sukamto, di Sumatera Utara sebanyak 500 orang bidan, Jawa Barat sebanyak 700 orang bidan, Jawa Tengah sebanyak 600 orang bidan, Jawa Timur sebanyak 700 orang bidan dan di Banten sebanyak 500 orang bidan. Dengan pembiayaan sharing anggaran antara BKKBN dengan 1000 Days Fund.
“Kegiatan ini dilaksanakan di Jawa Timur secara luring dimulai tanggal 1 hingga 16 Desember 2022. Dimana Kabupaten Pasuruan ini merupakan kegiatan orientasi poster pintar stunting perdana dan akan dilanjutkan di Kota Pasuruan besok pada tanggal 2 Desember 2022,” imbuhnya.
Sukamto menambahkan baik di Kabupaten maupun di Kota Pasuruan masing-masing 20 orang bidan dimana wilayah kerjanya merupakan lokus Stunting. Setiap bidan mendapatkan 70 poster pintar yang diharapkan akan ditempelkan di rumah-rumah penduduk yang beresiko tinggi stunting.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Pasuruan, drg. loemdini Pedjati Lajoeng mengatakan di Kabupaten Pasuruan ada 24 kecamatan, 24 kelurahan dan 341 desa. Dimana dari 24 kecamatan tersebut ada 11 kecamatan dengan lokus stunting.
“Bidan yang hadir hari ini merupakan para manager TKP di 20 lokus stunting di 20 desa yang sudah terpilih di 11 kecamatan tersebut. Kami harapkan para manager TKP ini bisa mengikuti orientasi ini dan bisa segera dilaksanakan dengan benar di masing-masing wilayah kerjanya agar apa yang menjadi target angka prevalensi stunting di kabupaten Pasuruan bisa tercapai,” terangnya.
Sementara itu, Jumat 2 Desember 2022 di kantor kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, Kepala Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kota Pasuruan, Tanti Sri Wahyuni mengatakan di Kota Pasuruan ada 4 kecamatan 34 kelurahan ada 10 lokus stunting tahun 2022 dan 5 lokus stunting di tahun 2023. Semua bidan yang hari merupakan bidan yang berasal dari lokus stunting dan diharapkan para bidan bisa benar-benar memperhatikan materi yang diberikan fasilitator dari 1000 Days Fund agar bisa diterapkan dan dibagikan dengan TPK di wilayah kerja masing-masing.
Fasilitator dari 1000 Days Fund, Nelis Tae menjelaskan Poster Penting ini dirancang untuk menyampaikan informasi tentang stunting dan cara pencegahannya sekaligus alat deteksi dini dan pemantauan pertumbuhan anak di rumah, utamanya pada masa emas anak yaitu pada 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). Info dalam Poster Penting ini juga bisa digunakan oleh TPK atau kader posyandu sebagai materi sosialisasi informasi stunting dan cara pencegahannya ke para orang tua ataupun calon orang tua.
“Sebelum dilaksanakan di lima Provinsi termasuk Jawa Timur dan khususnya Pasuruan, pada tahun 2019 sudah lebih dulu dilakukan di Manggarai Barat dengan hasil lebih dari 60% orang tua melaporkan bahwa Poster Penting ini membantu mereka mengubah pola asuh dan mencegah terjadinya stunting pada anak. Pada tahun 2021, dengan studi cross-sectional, didapatkan hasil dimana orang tua dengan Poster Penting lima kali lebih paham akan tentang bahaya stunting. Dari 2019 hingga 2021, di Manggarai Barat terjadi penurunan angka stunting sebesar 19.1% dari angka 58,6% menjadi 38.5%,” ulasnya.
Tak hanya itu, sambung Nelis Tae, data monitoring program yayasan, dari 1428 responden yang telah menempel Poster Penting di rumah dengan bantuan kader Posyandu, didapatkan bahwa 79% kader yang telah melakukan pelatihan memiliki pengetahuan terkait stunting yang lebih mumpuni dibandingkan yang belum dilatih dan tidak memiliki poster pintar di rumahnya. Di Kabupaten atau Kota Pasuruan, setiap bidan akan mendapatkan 70 buah poster pintar.
“Setelah poster pintar dipasang di rumah keluarga beresiko stunting, maka diharapkan bidan juga membantu pemilik rumah untuk men-scan barcode yang ada di Poster Pintar. Sebab dengan men-scan barcode maka data akan dimana titik penempelan Poster Penting dan akan tersimpan di data kami lengkap by name by address,” jelas Nelis Tae.
Siapa yang mendapatkan posting ini? Nelis Tae menjelaskan Poster Penting ini ditempelkan di rumah masyarakat dengan ibu hamil atau ibu yang memiliki anak dibawah dua tahun (baduta). Cara penempelan posting adalah 47 cm dari lantai dan ditempel di tempat yang mudah terlihat.
Salah satu peserta Orientasi Poster Penting, Risma Filaita Inka yang tidak lain adalah seorang bidan dari Desa Purworejo kota Pasuruan mengatakan Poster Penting ini menjadi salah satu media sosialisasi yang bisa digunakan oleh kader tentang apa itu stunting dan cara pencegahannya.