Bangkalan, Korek.id, Sebagai upaya penanggulangan banjir yang terus terjadi di wilayah sekitar sungai blega, kegiatan normalisasi sungai mulai dilakukan oleh Dinas Sumberdaya Air Provinsi Jawa Timur melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) PSDA Madura. Dimana diharapkan kedepan kejadian banjir di wilayah tersebut dapat diatasi.
Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin menyatakan bahwa kegiatan normalisasi ini merupakan hasil upaya Pemerintah Kabupaten Bangkalan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dimana dalam prosesnya dibantu oleh Saudara Abdul Halim selaku Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur.
“Kegiatan ini merupakan upaya kami Pemerintah Kabupaten Bangkalan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan didorong oleh Saudara Abdul Halim melaui Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, dengan harapan normalisasi ini dapat mengurangi debit air sungai blega, sehingga dengan berkurangnya debit tersebut, mudah-mudahan potensi terjadinya bencana banjir dapat diminimalisir, “ kata Ra Latif dalam tinjauan lokasi nomalisasi sungai blega hari ini (17/09/2021).
“Normalisasi sungai Blega akan terus dilakukan, dimana tahun depan akan diajukan kembali terutama pada area sungai yang mengalami pendangkalan, sehingga kedepan tidak terjadi banjir lagi”, tambah Ra Latif.
Sementara itu, Abdul Halim Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur yang ikut serta dalam tinjau lokasi ini menyatakan bahwa normalisasi sungai Blega merupakan upaya yang dilakukan oleh Ra Latif dalam menyelesaikan persoalan bencana banjir di wilayah Blega, dimana wilayah ini dilintasi jalan nasional yang merupakan akses utama bagi masyarakat Madura, sehingga ketika terjadi banjir akses tersebut terganggu dan timbul kemacetan.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa ketika terjadi banjir di wilayah Blega ini, akses jalan nasional dapat terganggu, dan terjadi kemacetan”, ujar Halim
Politisi Partai Gerindra asal Bangkalan ini juga mengatakan bahwa dirinya akan terus mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus melanjutkan kegiatan normalisasi ini, sehingga kedepan persoalan banjir ini dapat penanganan secara permanen.
“Saya akan terus mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan upaya penanganan banjir ini secara permanen, dimana kedepan upaya yang sedang dilakukan adalah membangun embung pada sisi hulu yang nantinya dapat berfungsi sebagai area resapan air”, kata halim.
Sementara itu, Ahmad Romadhon yang mewakili UPT PSDA Madura dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan yang saat ini dilakukan adalah normalisasi, berupa pelebaran sungai yang awalnya 13 meter menjadi 20 meter, dan pendalaman sungai yang semula 8 meter mejadi 13 meter.
“Kegiatan normalisasi ini dilakukan pada sungai Blega sepanjang 300 meter, dimana kegiatan yang dilakukan adalah pelebaran sungai (13 meter menjadi 20 meter), dan pendalaman sungai (8 meter menjadi 10 meter), dengan target waktu penyelesaian pekerjaan adalah 3 (tiga) minggu,” tutup ahmad.