Barisan Pemuda Bangkalan Tuntut Kepala PLN Mundur

Barisan Pemuda Bangkalan saat Demo di Kantor PLN Ranting Bangkalan (Doc. Rusdi)

Bangkalan, Korek.id – Kepala unit Lapangan pelanggan (ULP) PLN Ranting Bangkalan Pangky Yonkynata diminta mundur dari jabatannya.

Hal itu diungkapkan Barisan Pemuda Bangkalan saat menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PLN Ranting Bangkalan, Selasa (29/9).

Bacaan Lainnya

Barisan Pemuda Bangkalan menilai aliran listrik di kota dzikir dan sholawat sering padam tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

Selain itu jaringan listrik tidak merata hingga ke pelosok Desa, tata kelola kabel listrik sering keleleran di tanah maupun dipinggir jalan raya, di Kecamatan Kokop misalnya, Kabel bergelantungan dibiarkan begitu bsaja. Lain hal program CSR (Corporate Social Responsibility) yang diduga diperjualbelikan.

“Kalau tidak bisa menangani semua persoalan ini mending dimundur dari jabatannya, atau kami akan kirim surat agar dipecat,” Teriak Ahmad Annur, saat berorasi.

Ahmad Annur berorasi tanpa ditemui seorang petugas PLN. Hingga akhirnya mereka masuk ke dalam aula gedung PLN Bangkalan untuk beraudiensi.

Ahmad menyampaikan beberapa kasus yang terjadi di masyarakat akibat ulah oknum PLN. Yakni, penarikan uang sejumlah Rp 3 juta untuk pendaftaran.

Namun, hingga berbulan-bulan instalasi maupun Kwh listrik tidak terpasang. Kasus tersebut terjadi di Desa Lerpak, Kecamatan Geger Bangkalan.

“Malah dialiri listrik melalui jaringan los tanpa berbayar. Seharusnya ini masuk ranah pidana. Karena selain merugikan masyarakat juga merugikan negara,” ucap dia.

Selain itu, Ahmad juga meminta data pelanggan listrik perorangan maupun perusahaan yang menyebabkan tunggakan listrik di Kabupaten Bangkalan mencapai Rp 2,9 miliar pada tahun 2019.

“Kami minta data by name by address, akan kami dorong agar tidak terjadi tunggakan hingga miliaran seperti ini,” ujarnya.

Menanggapi berbagai tudingan itu, Kepala ULP PLN Ranting Bangkalan Pangky Yonkynata mengklaim bahwa setiap kejadian pemadan listrik secara berencana selalu memberikan pemberitahuan melalui media sosial.

“Kalau gangguan seperti pohon roboh, penormalannya bertahap tidak mungkin langsung nyala semua,” kata Pangky.

Kepala ULP PLN Ranting Bangkalan saat temui pendemo

Sementara untuk pemerataan aliran listrik hingga pelosok desa. Pria asal Pamekasan itu menjelaskan bahwa pada tahun 2019 pihaknya sudah gencar memasang jaringan tiang listrik.

Namun, akibat wabah COVID-19, Badan Usaha Milik Negera (BUMN) itu tidak bisa menyelesaikan programnya 100 persen.

“Kebanyakan masih tiangnya saja yang berdiri,” tuturnya.

Kepada pendemo, Pangky meminta agar melaporkan apabila ada oknum yang melakukan penarikan sejumlah untuk uang maupun oknum yang menjual program CSR.

“Karena pendaftaran pemasangan baru sudah jelas bisa melalui online. Tidak harus datang ke kantor langsung, jadi hindari calo,” katanya.

“Jika memang ada oknum yang bermain silahkan laporkan ke kami. Akan kami tracing, karena pelaksana CSR ini jelas semua gratis,” pungkasnya.

Penulis: Rusdi
Editor: Aida

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *