Jakarta, Korek.id – Video Najwa Shihab melalui akun youtubenya ‘Najwa Shihab’ dengan judul #MataNajwaMenantiTerawan menjadi trending nomer delapa di Youtube.
Bahkan di twitter juga Netizen ramai membicarakan video tersebut, dengan hastag #terawan dan #menkes juga menjadi trending dengan 27,3 ribu tweet.
Dalam video tersebut terlihat Nana berada di panggung Mata Najwa sedang mewawancarai Menkes Terawan Agus Putranto dengan ‘bangku kosong’ di hadapannya.
Salah satu pertanyaan yang di ajukan adalah jarang munculnya Menkes di depan publik. “Mengapa menghilang pak, anda minim sekali muncul di depan publik memberi penjelasan selama pandemi,” ujarnya
Najwa juga menanyakan terkait dengan penanganan Covid yang sejak awal memang terkesan longgar sehingga menyebabkan semakin banyak korban.
“Sejak awal pandemi anda terkesan menganggap virus ini bukan ancaman besar, apakah kini anda mengakui bahwa kita kecolongan dalam langkah penanganan di awal yang seharusnya bisa lebih tanggap,” tanyanya
Salah satu akun twitter @sahal_AS dalam cuitannya juga menyayangkan sikap Jokowi yang masih mempertahankan Menkes.
“Bukan hanya Terawan yang maha payah, sikap Jokowi yang masih mempertahankan Menkes yang jelas2 ga becus menangani pandemi juga sangat mengecewakan,” ujarnya di akun twitter.
Selain itu media Asia Times juga merilis berita pada Selasa, (22/09) dengan judul ‘The Man Most Responsible For Indonesia’s Covid Crisis’ (Pria yang Paling Bertanggungjawab atas Krisis Covid di Indonesia).
Media turunan koran yang berbasis di Bangkok tersebut juga menyayangkan menghilangnya Terawan setelah awalnya menganggap remeh pandemi.
Bahkan juga di katakan, sejak awal di lantik Terawan sudah menimbulkan kontroversi. Setelah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan bahwa ia sedang dalam pemeriksaan karena pelanggaran kode etik kedokteran.
“Specializing in radiology, the three-star general was accused of championing a so-called “intra-arterial cerebral flushing” treatment for stroke patients, popularly known as “brain-flushing,” which had not been scientifically proven to be safe” dikutip dari Asiatimes.com
Penulis: Aida
Editor: Aida