Dishub Bangkalan: Pembangunan Halte tidak Sesuai Jaringan Trayek

Halte di depan SMA 2 Bangkalan, tampak digunakan jualan oleh pedagang kali lima (PKL)

Bangkalan, Korek.id – Pembangunan enam Halte di kawasan kota Bangkalan sejak tahun 2014 silam, masih belum sesuai kegunaannya.

Bahkan sebagian halte yang berada dipinggir jalan kawasan kota malah dijadikan tempat jualan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL).

Bacaan Lainnya

Diketahui, pembangunan enam halte pada 2014 lalu itu menelan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bangkalan Moawi Ariefin mengungkapkan, tidak sesuainya kegunaan halte di Bangkalan disebabkan tidak jelasnya jaringan trayek.

Sebab, kata dia, pihaknya mengalami kesulitan dalam pembangunan jaringan trayek. Sehingga, untuk mengubah jaringan transportasi tidak bisa diubah begitu saja.

“Jadi proses pembangunan jaringan transportasi itu, tidak bisa diubah begitu saja. Semisal angkot, kita tetapkan dari kecamatan A ke kecamatan B kita tertipkan pada saat itu, bisa kita tetapkan, namun hal itu tidak akan efektif,” ujar dia saat di konfirmasi, Jumat (12/2).

Seharusnya, kata Moawi pembangunan halte harus disesuaikan dengan jaringan trayek. “Sambung doanya saja, tahu 2021 ini yang berkaitan dengan halte ini bisa kita tindak lanjuti,” harap dia.

Moawi mengaku, tahun ini akan melakukan survei ulang secara detail terkait tingkat daya tarik masyarakat terhadap mode transportasi di Bangkalan.

“Artinya kita akan mensurvei pelanggan tetapnya, seperti pelajar, pegawai yang tidak memiliki kendaraan sendiri dan pelaku pasar, itu saya yakin pelanggan tetap,” ucap dia.

Hasil dari survei itu, ia akan sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan akan disesuaikan dengan armada yang ada.

“Sesuai data kami, ada 87 unit kendaraan yang berplat kuning di Bangkalan, nah itu nanti bisa saja kurang dan bisa saja lebih,” tuturnya.

Penulis: Imam
Editor: Aida

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *